Walikota Bogor Minta Pelaku yang Menewaskan Pelajar Dihukum Maksimal

oleh -181 views
Walikota Bogor, Tawuran Pelajar, Pelajar, Proses Hukum

BOGOR (LEAD.co.id) – Wali Kota Bogor, Bima Arya mendatangi RA (18), pelaku penyerangan yang menewaskan pelajar, di Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, pada Jumat (8/10/2021). Bima berharap agar pelaku dihukum maksimal supaya ada efek jera dan menjadi pembelajaran untuk pelajar lainnya.

“Yang terpenting adalah efek jera secara individu. Itu yang saya maksud hukum harus ditegakkan. Tidak boleh ada yang lolos, tidak boleh ada pembiaran. Apalagi kalau sudah cukup umur untuk diproses secara hukum, maka akan dikenakan sesuai hukum yang berlaku. Ancaman bisa hukuman mati kalau bisa dibuktikan berencana membunuh,” ungkap Bima.

RA merupakan pelaku utama penusukan hingga menyebabkan korban tewas. Pelaku ditangkap di rumahnya setelah tim penyidik memeriksa sejumlah saksi. Baik pihak korban maupun pelaku berstatus pelajar SMA di Kota Bogor.

Baca :  Satgas Kota Bogor Pastikan Pelajar Pulang-Pergi Sekolah Aman

Korban diketahui telah ditusuk saat nongkrong dengan rekannya di Jalan Palupuh Raya, Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Korban datang bersama temannya ke lokasi menggunakan kendaran roda dua kemudian dihampiri oleh beberapa orang dengan menggunakan tiga sepeda motor hingga terjadi pengeroyokan yang menewaskan korban.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, penyidik masih fokus melakukan pemeriksaan terhadap dua tersangka yang telah diamankan.

“Tersangka utama yang melakukan pembacokan, satu lagi temannya yang mengarahkan kepada korban. Kami juga menyelidiki kejadian awal (sebelum peristiwa itu terjadi) di pukul 15.00 WIB dan kejadian pukul 21.00 WIB. Kami masih lakukan penyelidikan dan investigasi menyeluruh terhadap perkara ini,” ujar Susatyo.

Susatyo menjelaskan, pihaknya bersama stakeholder lainnya akan merumuskan agar peristiwa kekerasan pelajar, baik sebagai korban maupun pelaku tidak terjadi lagi.

Baca :  Hari Pelajar Internasional, Hari Bersejarah bagi Dunia Pendidikan

“Terbukti, salah satu tersangka sudah dua kali (melakukan aksi tawuran) dan diperingatkan oleh kepala sekolah dan sebagainya. Kami juga membuka diri kepada pihak sekolah kalau ada anak-anaknya yang agresifnya tinggi, serahkan kepada kami untuk kami berikan pembinaan dari awal,” tandasnya.

Bima mengatakan, peristiwa yang menimbulkan korban jiwa ini menjadi atensi bersama. Dia mengaku percaya Polresta akan melakukan proses hukum yang profesional sehingga bisa mengungkap persoalan ini.

Bima juga mengatakan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat juga telah mengambil langkah cepat dengan memberikan sanksi penghentian sementara aktivitas Pelajaran Tatap Muka (PTM) di dua sekolah yang terlibat.

Baca :  Ratusan Pelajar Cianjur Ikuti Kader Bela Negara

“Kita tidak ingin ada ekses yang lain dari peristiwa ini. Saya kira harus betul-betul diputus mata rantai ini, tidak ada-ada yang berlanjut dari sini. Kita imbau untuk semua menahan diri karena kami akan bertindak tegas kepada siapapun yang menjadi ekses dari peristiwa ini,” jelasnya.

Karena wewenang SMA ada di Provinsi, kata Bima, dirinya akan berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk secara sistematis merumuskan kebijakan yang lebih efektif agar bisa mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

“Kita akan rumuskan, ke depan apa tindakan-tindakan kita. Karena harus ada dimensi pembinaan yang penting, tapi jangan sampai persoalan personal ini juga merusak kelembagaan (sekolah) secara keseluruhan. Harus ada pola yang pas,” ujar Bima.

Reporter: Jhonie
Editor: Aru Prayogi
Sumber: Promkompim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *