AMERIKA (LEAD.co.id) – Sebanyak 100 orang diperkirakan tewas setelah badai tornado menerjang Kentucky, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (11/12/2021). Bencana ini telah menghancurkan rumah-rumah, meratakan bisnis dan upaya untuk menyelamatkan diri di bawah puing-puing.
Angin puting beliung yang kuat ini telah menghancurkan sebuah pabrik lilin, kantor pemadam kebakaran dan kantor polisi di sebuah kota kecil di Kentucky. Angin itu juga menerjang panti jompo di negara tetangga Missouri, dan menewaskan sedikitnya enam pekerja di gudang Amazon, Illinois.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear mengatakan, bencana tornado ini adalah yang paling merusak dalam sejarah negara bagian itu. Menurut dia, kemungkinan besar lebih dari 100 orang di Kentucky telah hilang akibat bencana ini.
“Kehancuran itu tidak seperti apa pun yang saya lihat dalam hidup saya dan saya kesulitan mengungkapkannya dengan kata-kata,” kata Beshear pada konferensi pers seperti dikutip Reuters.
Beshear mengatakan, 189 personel Garda Nasional telah dikerahkan untuk membantu pemulihan. Upaya penyelamatan sebagian besar akan difokuskan di Mayfield, rumah bagi sekitar 10.000 orang di sudut barat daya negara bagian di mana ia bertemu dengan Illinois, Missouri dan Arkansas.
Video dan foto yang diposting di media sosial menunjukkan bangunan bata di pusat kota Mayfield rata dengan tanah, dengan mobil yang diparkir hampir terkubur di bawah puing-puing. Menara di gedung pengadilan Graves County yang bersejarah diruntuhkan dan Gereja First United Methodist di dekatnya runtuh sebagian.
Kepala Pemadam Kebakaran, Mayfield Jeremy Creason, mengatakan bahwa, pabrik lilin itu menjadi “tumpukan logam, baja, dan mesin yang bengkok” dan para penanggap kadang-kadang harus “merangkak di atas korban untuk mendapatkan korban yang masih hidup.”
Paige Tingle mengatakan telah berkendara empat jam ke lokasi dengan harapan menemukan ibunya yang berusia 52 tahun, Jill Monroe, yang bekerja di pabrik dan terakhir terdengar pada pukul 21:30.
“Kami tidak tahu bagaimana perasaan kami, kami hanya berusaha menemukannya,” katanya. “Ini adalah bencana di sini.”
Atas kejadian ini, Presiden Joe Biden menyetujui deklarasi darurat untuk Kentucky. Dia mengatakan bahwa, bencana itu kemungkinan salah satu wabah tornado terbesar dalam sejarah AS.
Dia mengaku akan meminta Badan Perlindungan Lingkungan untuk memeriksa peran apa yang mungkin dimainkan oleh perubahan iklim dalam memicu badai, dan mengajukan pertanyaan tentang sistem peringatan tornado.
Reporter: Sally Sumeke
Editor: Aru Prayogi
Sumber: Reuters