Oleh: Dr. Apendi Arsyad
Dears… Para Sahabat dan Simpatisan ICMI Orwilsus Bogor, Orda, Orsat dan Batom ICMI
di mana saja berada.
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah pada hari ini Senin tepat tangal 7 Desember 2020 Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) genap berusia 30 tahun. Ibarat seorang manusia, 30 tahun merupakan rentang usia yg sudah masuk golongan dewasa, dan sudah banyak pengalaman berkiprah dan berkontribusi dalam membangun negeri (NKRI), terutama pernah “menakhodai” proses suksesi kepemimpinan nasional dalam menjawab tantangan fan tuntutan gerakan reformasi pada thn 1995 hingga sekarang.
Pada kesempatan ini, mohon maaf saya tidak bisa ikut Webinar Milad ICMI ke 30 yg digelar MPP ICMI Pusat secara virtual (online), dikarenakan pada waktu bersamaan ada undangan Webinar RPJMD perubahan Kab Bogor tahun 2028-2023.. mewakili Kadin Kabupaten Bogor.
Dirgahayu ICMI ke 30 tahun.. semoga kehadirannya senantiasa bermanfaat bagi pembangunan Ummat dan Bangsa serta DinnulIslam di NKRI yg berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
ICMI haruslah terus berperan dalam menentukan, membantu/berpartisipasi dan mengawal arah kebijakan dan program-2 pembangunan daerah dan nasional agar tidak keluar/tidak melenceng jauh dari tujuan bernegara sebagaimana bunyi Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4.
Jangan sampai posisi Ummat Islam Indonesia sebagai anak kandung dan soko guru bangsa, pelaku sejarah utama (ulama, intekltuil.muslim, dan santri) merebut kemerdekaan RI… menjadi “marginal” di negeri sendiri, menjadi oposisi dan tersisi dan asing” hidup di negerinya sendiri.
Harap ini menjadi renungan kita bersama dengan mengingat sejarah dan khittah ICMI 1990, dengan tokoh legendarisnya alm. bpk Prof. BJ Habibie, negarawan saintek yang sejati dan salah seorang putra terbaik bangsa yang dimiliki NKRI.
Mohon diingat selalu sejumlah “succes story” kepemimpinan dan kenegarawan alm Prof. BJ Habibie, harus kita kenang, yakni salah satu diantaranya adalah “demokrasi dan DinnulIslam bisa menyatu (integral), bersinergi-mutualistik dan telah sukses membawa NKRI di era transisi Reformasi yang beresiko tinggi (disintegrasi) menjadi NKRI yang rukun, aman dan damai.
Harapannya, dengan peran dan fungsi kecendekiawan muslim Indonesia, yang berakhlaq mulia, insyaAllah marwah dan keberlanjutan NKRI (sustaibility state and nation) bisa tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Amin-3 YRA.
Semoga NKRI yang sama-sama kita cintai ini, juga terhindar dari penyimpangan-2 ideologi negara Pancasila lainnya seperti RUU HIP (mirip-2 penyakit menular “HIV” yg berbahaya itu!!!) sebagai isyarat atau tanda-2 bangkitnya kembali gerakan New Nasakom, new PKI, gerakan radikal lainnya dll. Para pemimpin ICMI baik MPP, MPW, MPS dan Pimpinan Batom ICMI janganlah ragu, dan cerdas serta berani menolak keras munculnya konsep RUU HIP yg berbahaya bagi keberlanjutan NKRI tsb. Baca beberapa tulisan saya tentang dampak UU HIP dll, akan memperlemah NKRI yg akhirnya ambiyar (bubar).
Sekali lagi saya mengingatkan sikap MPP ICMI bukan menangguhkan pembahasan RUU HIP di forum persidangan di DPR RI, tetapi sikapnya harus MENOLAK dengan tegas, seperti pernyataan sikap menolak Pimpinan Pusat: MUI, NU, Muhammadyah, KAHMINAS dsb
Maaf ada sedikit narasi yg merupakan refleksi dan aspirasi pada HUT 30.thn sebagai masukan, insyaAllah bermanfaat, dan harap maklum. Syukron barakallah.
Selamat Milad ke 30 tahun ICMI.
Ibarat mentari, .. jayalah ICMI kita untuk kemaslahatan Negeri…. begitu bunyi penggalan syair Hyme ICMI.
Wassalam
Penulis adalah Pendiri ICMI di Kampus UNBRA Kota Malang tgl 7 Desember 1990, saat ini Ketua Wankar ICMI Orwil Khusus Bogor